EKOLOGI DAN ILMU LINGKUNGAN
EKOLOGI DAN ILMU
LINGKUNGAN
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ilmu
lingkungan merupakan “ekologi” yang menerapkan berbagai azas dan konsepnya
kepada masalah yang lebih luas, yang menyangkut pula hubungan manusia dengan
lingkungannya. Ilmu Lingkungan adalah ekologi terapan. Ilmu lingkungan ini
mengintegrasikan berbagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
jasad hidup (termasuk manusia) dengan
lingkungannya. Ilmu Lingkungan juga dimaknai sebagai suatu studi (kajian) yang
sistematis mengenai lingkungan hidup dan kedudukan manusia yang layak di
dalamnya. Perbedaan utama “ilmu lingkungan” dan “ekologi” adalah dengan adanya
misi untuk mencari pengetahuan yang arif, tepat (valid), baru, dan menyeluruh
tentang alam sekitar, dan dampak perlakuan manusia terhadap alam. Misi tersebut
adalah untuk menimbulkan kesadaran, penghargaan, tanggung jawab, dan
keberpihakan terhadap manusia dan lingkungan hidupnya secara menyeluruh.
Ilmu
lingkungan merupakan perpaduan konsep dan asas berbagai ilmu (terutama ekologi,
ilmu lainnya: biologi, biokimia, hidrologi, oceanografi, meteorologi, ilmu
tanah, geografi, demografi, ekonomi dan sebagainya), yang bertujuan untuk
mempelajari dan memecahkan masalah yang menyangkut hubungan antara mahluk hidup
dengan lingkungannya. Ilmu lingkungan merupakan penjabaran atau terapan dari
”ekologi”.
Tujan Penulisan
Tujuan
penulisan merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam mempelajari ekologi dan
ilmu lingkungan. Berikut di bawah ini merupakan tujuannya.
- Mengetahui pengertian ekologi dan ilmu lingkungan.
- Mengetahui keterkaitan diantara keduanya.
BAB 2
TEORI
Ekologi
Ekologi
adalah ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik antara mahluk
hidup dengan sesamanya dan mahluk hidup dengan komponen sekitarnya.
– Ekologi
merupakan disiplin baru dari biologi yang merupakan mata rantai fisik serta
proses biologi yang menjembatani antara ilmu alam dan ilmu sosial
– Tahun 1900,
Ekologi menjadi acuan ilmu-ilmu lainnya, yang wajib diketahui, karena dapat
menerangkan, memberikan ilham, mencari jalan menuju hidup layak
– Setelah
1968, timbul kesadaran lingkungan di seluruh dunia, dimana setiap orang
dituntut untuk hemat dalam penggunaan sumber daya, hemat energi, dan dapat
mengurangi pencemaran tanah, air, udara, yang merupakan masalah lingkungan
sedunia (globalisasi lingkungan)
– Setelah ada
gerakan sadar lingkungan (di dunia, 1968 dan di Indonesia 1972), maka setiap
orang mulai memikirkan : masalah pencemaran, rusaknya daerah-daerah alami,
hutan, pantai, meningkatnya perkembangan penduduk, yang berdampak pada masalah
pangan, penggunaan energi, kenaikan suhu akibat efek gas rumah kaca, menipisnya
lapisan ozon, dst
Ruang lingkup
ekologi dapat dilihat pada spectrum Biologi sekumpulan individu, dari jenis
yang sama, terjadi di satu tempat dalam waktu tertentu
–
Spectrum biologi, mulai dari gen, sel, organ, organisme, populasi,
komunitas yang bila ditambah dengan materi/mineral dan energi, maka akan
menjadi sistem sel, sistem organ, system organisme, system populasi dan
ekosistem.
–
Sistem-sistem tersebut bertujuan dan merupakan gabungan dari
komponen-komponen yang berinteraksi satu dengan lainnya secara teratur, saling
bergantung untuk membentuk suatu keseluruhan.
– Walaupun
ekologi penting, ia bukan satu-satunya masukkan untuk mengambil keputusan dalam
masalah lingkungan.
Faktor lain
yang dalam pengelolaan lingkungan hidup harus dipertimbangkan secara seimbang
adalah faktor ekonomi, teknologi, sosial, dan budaya
Ekosistem.
– Ekosistem
terbentuk oleh komponen hidup dan tidak hidup, yang berinteraksi dalam suatu
tempat sebagai suatu kesatuan yang teratur. Keteraturan ekosistem terjadi oleh
adanya arus materi, energi, dan informasi.
–
Komponen-komponen dalam ekosistem menunjukkan bahwa, ekosistem tersebut berada
dalam suatu keseimbangan tertentu.
–
Keseimbangan tersebut sifatnya tidak statis, namun dinamis, selalu berubah,
dapat besar atau kecil, dapat terjadi secara alami atau dibuat oleh manusia.
– Sebagai
contoh, keadaan bumi tidak tetap (kandungan CO2 dan O2 dalam udara), iklim,
gunungnya, flora/faunanya.
– Dalam skala
kecil, Gn. Krakatau (1883) meletus, kehidupan di pulau tersebut menjadi rusak.
Dari penelitian, diketahui bahwa mula- mula hanya ada tumbuhan tingkat rendah
(lumut, paku), baru kemudian timbul tumbuhan tingkat tinggi. Inilah yang
disebut suksesi. Keseimbangan Gn.Krakatau berubah total. Di dunia ini tidak ada
yang kekal
– Akuarium
dapat dianggap sebagai ekosistem, dimana ikan, air, tumbuhan air, pasir,
plankton, mineral, dan oksigen terlarut merupakan komponen ekosistem
– Hutan luas
dengan tumbuhan tinggi, rendah, tumbuhan perdu, hewan danau, ada suatu
keteraturan yang seimbang dalam ekosistem tersebut
Ilmu
Lingkungan
sungai progo (jembatan Ngapak)
Pengertian
akan Lingkungan Hidup telah banyak sekali dikemukakan oleh beberapa ahli
lingkungan. Menurut Otto Soemarwoto pengertian lingkungan hidup adalah jumlah
semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati yang
mempengaruhi kehidupan kita. Sedangkan Munadjat Danusaputro memberikan
pengertian lingkungan hidup sebagai semua benda dan kondisi termasuk di
dalamnya manusia dan tingkah perbuatannya, yang terdapat dalam ruang tempat
manusia berada dan mempengaruhi hidup dan kesejahteraan manusia dan jasad hidup
lainnya (Siahaan, 1987:1).
Ilmu Lingkungan adalah
ilmu yang mempelajari penerapan berbagai prinsip dan ketentuan ekologi di dalam
kehidupan manusia. Oleh sebab itu, ilmu lngkungan disebut sebagai applied
ecology.
Arti
lingkungan hidup
–
Mahluk hidup lain bukan sekedar kawan hidup bersama manusia secara pasiv
atau netral, melainkan sangat terkait dengan mereka, tanpa mereka, manusia
tidak dapat hidup
–
Sebagai contoh, bagaimana bila di bumi ini tidak ada oksigen dan makanan
? dari tumbuhan dan hewan manusia memperoleh materi dan energi
–
Sebaiknya disadari, bahwa manusia membutuhkan mahluk hidup lain untuk
kelangsungan hidupnya (manusia, tumbuhan, hewan, jasad renik) yang menempati
ruang tertentu, di mana dalam ruang tersebut terdapat benda tidak hidup
(abiotik) berupa tanah, air dan udara.
Sifat
lingkungan ditentukan oleh berbagai hal, diantaranya :
1. Jenis dan
jumlah masing-masing unsur lingkungan tersebut lingkungan yang terdiri dari
(10) manusia, (1) anjing, (3) burung, (1) pohon kelapa, (1) bukit batu, akan
berbeda sifatnya dengan lingkungan yang terdiri dari (1) manusia, (10) anjing,
tertutup rimbun pohon bambo, tanpa bukit batu (rata)
2. Hubungan
atau interaksi antara unsur dalam dalam lingkungan tersebut Dua ruangan yang
luasnya sama, dilengkapi perabot yang sama pula namun dengan lay out berbeda,
akan menghasilkan sifat ruangan yang berbeda pula.
3. Faktor
kelakuan (kondisi) unsur lingkungan hidup Sebagai contoh, kota dengan penduduk
yang aktif dan bekerja keras akan memiliki lingkungan yang lain dengan sebuah
kota yang sikap penduduknya santai dan malas bekerja. Atau, lingkungan daerah
yang berlahan landai dan subur dengan yang berlereng dan tererosi.
4. non
material lingkungan panas, silau, dan bising akan berbeda dengan lingkungan
sejuk yang dengan cahaya cukup tapi tenang.
Ekologi
dan Ekosistem
Ekologi
adalah ilmu yang mempelajari mahluk hidup dalam rumah tangganya atau ilmu yang
mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan
sesamanya dan dengan komponen lain di sekitarnya.
BAB III
ANALISIS
Ekologi
adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan
yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos (“habitat”) dan logos(“ilmu”).
Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk
hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi
pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 – 1914).
Dalam
ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan
lingkungannya.
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lainsuhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lainsuhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
Ilmu
lingkungan adalah interdisipliner bidang akademik yang mengintegrasikan ilmu
fisik dan biologi, (termasuk namun tidak terbatas pada Ekologi , Fisika , Kimia
, Biologi , Ilmu Tanah , Geologi , Sains Atmosfer dan Geografi) untuk
mempelajari lingkungan, dan solusi lingkungan masalah.
Ekologi dan ilmu lingkungan saling berkaitan dalam mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannnya. namun yang perlu diperhatikan adalah tindakan manusia yang dapat mencemari lingkungan dan membuat sebuah ekosistem musnah perlahan. dapat dilihat dalam vidio dibawah ini sebuah pencemaran alam yang disebabkan oleh kecerobohan kita.
REFERENSI
https://deden31.wordpress.com/2011/11/02/ekologi-dan-ilmu-lingkungan/
https://dewiwiliyanti.wordpress.com/2015/03/29/ekologi-dan-ilmu-lingkungan-2/
https://bagasaskara.wordpress.com/2011/08/06/lingkungan-hidup-dan-ekologi/
https://mochammadikhsanudin.wordpress.com/ekologi-dan-ilmu-lingkungan/
Komentar
Posting Komentar